Senin, 09 Januari 2012

Refleksi 6


Kelompok 11: Ekosistem Akuatik
·         Ekosistem akuatik adalah ekosistem yang lingkungan hidup eksternalnya dikuasai dan di ungguli oleh air tawar, yang merupakan habitat dari berbagai makhluk hidup.
·         Ekosistem air tawar memiliki ciri ciri antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar, tumbuhan tingkat tinggi (Dikotil dan Monokotil), tumbuhan tingkat rendah (jamur, ganggang biru, ganggang hijau) dan Hampir semua filum dari dunia hewan terdapat pada ekosistem air tawar, misalnya protozoa, spans, cacing, molluska, serangga, ikan, amfibi, reptilia, burung, mammalia. Ada yang selalu hidup di air, ada pula yang ke air bila mencari makanan saja. Hewan yang selalu hidup di air mempunyai cara beradaptasi dengan lingkungan yang berkadar garam rendah.
-          Ekosistem air tawar lentik : airnya tidak berarus, ini berarti airnya tidak mengalir. Contohnya Danau, rawa air tawar, kolam, rawa gambut, pasir terapung. Dibedakan menjadi 3 zona
a.       Zona litoral/daerah tepi
b.      Zona limnetik/terbuka atau dapat ditembus oleh mataharii
c.       Zona propundal/peraran dalam tidak dapat menembus.
-          Ekosistem air tawar Lotik : airnya berarus, berarti airnya senantiasa mengalir. Contoh dari ekosistem air tawar lotik sering kita jumpai di sekitar kita. Misalnya : Sungai, dan selokan.
·         Ekosistem air laut, Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl`(55%), namun kadar garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang rendah (di laut beriklim dingin). Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
·         Hutan pantai merupakan Hutan yang menyebar di sepanjang pantai yang tidak tergenang oleh pasang surut air laut dengan luas + 3,3 juta hektar.
·         Ciri umum hutan pantai, antara lain Tidak terpengaruh iklim, Tanah kering (tanah pasir, berbatu karang, lempung), Tanah rendah pantai, Pohon kadang-kadang ditumbuhi epyphit, dan Dapat dijumpai terutama di pantai selatan P. Jawa, pantai barat daya Sumatera dan pantai Sulawesi.
·         Rawa  merupakan Lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis karena rawa adalah habitata yang menyimpan nutrisi bagi banyak makhluk hidup.
·         Hutan Mangrove disebut juga hutan pantai Hutan pasang surut air laut, Hutan payau, atau Hutan bakau. Hal ini Merupakan tipe hutan tropika yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan ini terdapat di di Pulau sumatra, kalimantan, jawa dan irian jaya.

·         Ekosistem pantai karang meliputi terumbu karang merupakan Ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis-­jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis­-jenis moluska.
·         Pantai Berpasir,  Pantai tipe ini umumnya berada didekat muara sungai. Biota penyusun ekosistem ini sevariatif  pantai pasir putih. Kebanyakan Crustacea seperti undur-undur laut (Emerita sp)
·         Pantai Berlumpur, Ekosistem pantai lumpur terbentuk dari pertemuan antara endapan lumpur sungai dengan laut yang berada di muara sungai dan sekitarnya. Apabila sungainya besar, lumpur tersebut membentang luas sampai menjorok ke laut.
·         Eustuaria adalah perairan muara sungai semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar. Estuaria dapat terjadi pada lembah lembah sungai yang tergenang air laut.


 
Kelompok 12:  SUKSESI
·         Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula.
Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.
·         Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Gangguan tersebut dapat terjadi secara alami maupun oleh campur tangan manusia. Gangguan secara alami dapat berupa tanah longsor, letusan gunung berapi, dan endapan lumpur di muara sungai. Gangguan oleh campur tangan manusia dapat berupa kegiatan penambangan (batu bara, timah, dan minyak bumi).
·         Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya. Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi tidak dari komunitas pionir. Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa alami atau akibat kegiatan manusia. Gangguan alami misalnya angin topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.  Proses suksesi sangat terkait dengan faktor lingkungan, seperti letak lintang, iklim, dan tanah.
·         komponen dalam proses suksesi yaitu:
1. Nudasi         : terbukanya lahan, bersih dari vegetasi
2. Migrasi        : tersebarnya biji
3. Eksesis        : proses perkecambahan, pertumbuhan dan reproduksi
4. Kompetisi  : adanya pergantian spesies
5. Reaksi         : perubahan habitat karena aktivitas spesies
6. Klimaks       : komunitas stabil
·         Urut-urutan terjadinya proses ini:
Lumut kerak——lumut kerak berdaun——–lumut ——— rumput-rumputan (herbaceus) ——— semak-semak (shrubs) —— pohon-pohonan.
·         Penyebab Suksesi
1.       Iklim. Tumbuhan tidak akan dapat teratur dengan adanya variasi yang lebar dalam waktu yang lama. Fluktuasi keadaan iklim kadang-kadang membawa akibat rusaknya vegetasi baik sebagian maupun seluruhnya. Dan akhirnya suatu tempat yang baru (kosong) berkembang menjadi lebih baik (daya adaptasinya besar) dan mengubah kondisi iklim. Kekeringan, hujan salju/air dan kilat seringkali membawa keadaan yang tidak menguntungkan pada vegetasi.
2.       Topografi. Suksesi terjadi karena adanya perubahan kondisi tanah, antara lain: Erosi:  Erosi dapat terjadi karena angin, air dan hujan. Dalam proses erosi tanah menjadi kosong kemudian terjadi penyebaran biji oleh angin (migrasi) dan akhirnya proses suksesi dimulai. Pengendapan (denudasi): Erosi yang melarutkan lapisan tanah, di suatu tempat tanah diendapkan sehingga menutupi vegetasi yang ada dan merusakkannya. Kerusakan vegetasi menyebabkan suksesi berulang kembali di tempat tersebut.
3.       Biotik. Pemakan tumbuhan seperti serangga yang merupakan pengganggu di lahan pertanian demikian pula penyakit mengakibatkan kerusakan vegetasi. Di padang penggembalaan, hutan yang ditebang, panen menyebabkan tumbuhan tumbuh kembali dari awal atau bila rusak berat berganti vegetasi
·         Tahapan suksesi :
1.       Fase Permulaan
2.       Fase Awal atau Muda
3.       Fase Dewasa
4.       Fase Klimaks

Minggu, 08 Januari 2012

Refleksi 5


Kelompok 9: Ekosistem
 ·         Ekosistem merupakan tatanan kesatuan yang di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang merupakan kesatuan yang utuh sehingga semuanya akan menjadi bagian dari rantai siklus materi dan aliran energi.
·         Sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem tertutup yaitu sistem dengan batas yang memungkinkan untuk terjadinya pertukaran energi, tetapi tidak memungkinkan pertukaran materi antara sistem dengan lingkungannya. Sedangkan Sistem terbuka yaitu sistem dengan batas yang memungkinkan terjadinya pertukaran energi dan materi melintasi batas.
·         Keseimbangan merupakan keadaan tidak berubah yang dipertahankan terus menerus oleh Individu atau ekosistem. Keseimbangan dinamis tercapai akibat adanya pengaturan diri terhadap setiap perubahan dari energi atau materi yang masuk atau beredar
·         Struktur dan fungsi komponen ekosistem. Ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya, yang terdiri dari Komponen abiotik, Komponen biotik, Produsen, Konsumen, dan Pengurai.
·         Pengaturan energi suatu ekosistem bergantung pada produktivitas primer. Ketika energi mengalir melalui suatu ekosistem ,banyak energi yang hilang disetiap tingkat trofik.
·         Piramida ekologi
(Gambar Piramida Ekologi dalam Laut)
Piramida ekologi yaitu suatu diagram piramida yang dapat menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain secara kuantitatif pada suatu ekosistem. Pada piramida ini organisme yang menempati tingkat trofik bawah relatif banyak jumlahnya. Makin tinggi tingkat trofiknya jumlah individunya semakin sedikit. Tingkat trofik tersebut terdiri dari produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tertier. Produsen selalu menempati tingkat trofik pertama atau paling bawah. Sedangkan herbivora atau konsumen primer menempati tingkat trofik kedua, konsumen sekunder menempati tingkat trofik ketiga, konsumen tertier menempati tingkat trofik ke empat atau puncak piramida.
·         Piramida energy
(Gambar Piramida Energi)
Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan berbagai organisme di dalam transfer energi . Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi. Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan waktu.
·         Piramida jumlah
(Gambar Piramida Jumlah)
Piramida jumlah yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.
·         Siklus Biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur. Di sini hanya akan dibahas 3 macam siklus, yaitu siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus karbon.
·         Dalam proses pertukaran energi. Dipengaruhi pula oleh proses fotosintesis dan proses respirasi.



Kelompok 10: Ekosistem Darat
·         Komponen penyusun ekosistem adalah komponen abiotik (udara, air, cahaya, pH, kelembapan, salinitas, tanah, dan mineral), dan komponen biotik (produser, consumer, dan pengurai).
·         Hutan Hujan Tropis
Daerah tropis secara keseluruhan mencakup 30 % dari luas permukaan bumi. Hutan Tropis merupakan hutan yang berada di daerah tropis.
             Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua yang telah menutupi banyak lahan. Ekosistem hutan hujan tropis rata-rata temperatur 25°C dengan perbedaan temperatur yang kecil sepanjang tahun, dan rata-rata kelembapan udara 80 %.
·         Hutan Musiman Tropis
Hutan musim tropis terdiri atas pepohonan yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Hutan musim tropis banyak terdapat di Indonesia, Thailand, India, Kamboja, Laos, Vietnam, Australia sebelah utara dan Afrika tengah.
·         Hutan Konifer Utara
             Hutan konifer termasuk daerah-daerah penghasil kayu terbesar di dunia. Jarum-jarum konifer sangat lambat mem busuk, dan tanah meng- embangkan profil pedsol yang sangat khas.
·         Hutan Boreal
 Hutan boreal ini tumbuh di region dingin atau sejuk, beriklim lembab dari pedalaman continental.
·         Hutan Gugur Daun Temperata
Hutan ini meliputi daerah beriklim temperata dengan garis lintang menengah. Distribusi alaminya hampir menutupi sebagian besar Eropa,
·         Hutan taiga
 Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupa -kan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. 
·         Hutan Subtropik Selalu Hijau
 Komunitas ini berkembang baik sekali dalam iklim laut panas-sedang. Dominan tumbuhan dari hutan ini berkisar dari live oaks dari daerah yang lebih utara, magnolia, bay, dan holly.
·         Padang Rumput
 Ekosistem padang rumput menguasai daerah yang luas di dunia ini baik di tropika maupun temperata.
·         Tundra
 Tundra berasal dari Finlandia yang berarti daerah terbuka tidak berhutan yang kemudian dipakai untuk menggambarkan semua bentuk vegetasi yang tidak ada pohonnya pada garis lintang yang tinggi.
·         Padang Pasir
 Kondisi lingkungan di padang pasir merupakan hasil dari kekurangan satu atau lebih faktor-faktor penting yang diperlukan untuk hidup. Faktor pembatas yang memungkinkan untuk menunjang kondisi ini adalah kekeringan, suhu yang ekstrim, dan kecepatan angin yang tinggi.
·         Zona Arid / Kering
Daerah dengan kekeringan yang ekstrim biasanya berada di pedalaman continental ataupun dekat pantai barat pada garis lintang 30 O C dari katulistiwa . Daerah seperti ini meliputi sekitar sepertiga dari permukaan lahan di dunia dan meliputi tidak saja padang pasir panas tetapi juga padang pasir sejuk dan dingin di Amerika Utara dan Eurasia.
·         Hutan savanna
 Savana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Pengertian savanna(sabana) yang sebenarnya hanyalah hamparan rumput yang luas dan tempat dimana bermacam ekosistem berkumpul untuk saling berinteraksi (berupa simbiosis dan rantai makanan).
·         Hutan Kayu Elfin
 Hutan elfin di altitudes tinggi - sekitar 500 m di atas (di atas permukaan laut) di Pulau Utara dan 300m di selatan Pulau. Pohon dan tanaman lainnya yang tumbuh di hutan alpine disesuaikan untuk bertahan dingin.