http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:3-2nuui7Qs8J:biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0803/D080301Syamsul_Ecological.pdf+Kajian+Ekologi+Tumbuhan+Obat+Langka+di+Taman+Nasional+Bromo+Tengger+Semeru&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjSYE4CV4BeuNDwBWjoEmfGMGmVBK5ZMKptXGekMAwOvoYatZqHXoruu6-ydBY4GJ-OfKzJKsEP4OlNKNsvokbIqE5tzmm1WhLF9Stkb9z_ChxlMCBietFfaWzTqQXokT-w7ZcO&sig=AHIEtbR7_jloZqH_1Yli9_ewjShcXdPUYQ&pli=1
Review:
Menurut saya, penelitian dengan judul “Kajian Ekologi Tumbuhan Obat Langka di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru” adalah penelitian ekologi yang berbasis sinekologi. Sinekologi sendiri yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. Dalam penelitian tersebut tidak hanya meneliti satu spesies tumbuhan saja melainkan beberapa spesies tumbuhan yang ada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Beberapa tumbuhan obat yang diamati antara lain: pronojiwo (Euchresta horsfieldii), pulosari (Alyxia reinwardtii) dan sintok (Cinnamomum sintoc) dan purwoceng (Pimpinella pruatjan).
Tumbuhan obat ini sudah mulai langka karena tempat tumbuhnya sendiri harus sesuai dengan suhu dan kelembaban udara, intensitas cahaya, pH dan kelembaban tanah, jenis tanah, kemiringan lereng, ketinggian tempat di atas permukaan laut, lokasi geografis serta kondisi habitat, tumbuhan ini hidup berkelompok dan diketinggian yang berbeda-beda. Jenis tumbuhan ini tumbuh di tempat-tempat yang agak terbuka di antara tumbuhan perdu dan semak hutan sekunder dengan lantai hutan ditutupi vegetasi sekitar 50%. Di kawasan tempat tumbuh tanaman ini kondisi hutannya cukup baik dengan kerapatan vegetasi 40-50% terutama pada lahan datar hingga berbukit.
usya_bio@yahoo.com
yup, kalau menurutku juga gitu.Dari kalimat "tanaman obat" itu sudah menyebutkan bahwa tidak hanya satu spesies saja yang kaji.
BalasHapuslo boyy...artikelnya g di ikutkan sekalian ta??
BalasHapusyatimin: sipp.. terima kasih.
BalasHapusCandra: ada link nya tuh boy..